Rumah Suku Tellem di dinding tebing yang tidak memiliki akses untuk kesana kecuali bagi pemanjat tebing atau orang yg dapat terbang |
Tidak diketahui apa yang terjadi dengan Tellem, yang jelas populasi mereka hancur sekitar abad ke 15 sampai abad ke-16. Dogon pindah ke daerah itu sekitar waktu ini dan mengasimilasi banyak seni dan mungkin sisa-sisa kebudayaan dan pengetahuan masyarakat dan penduduk Tellem tersebut. Bahkan, Tellem adalah bahasa Dogon yang berarti "kami menemukan mereka".
Sejarawan seni mempertimbangkan seni Dogon telah sangat dipengaruhi oleh Tellem, terutama dalam bentuk ukiran kayu mereka. Daerah ini dianugerahi status Warisan Dunia UNESCO berdasarkan tempat tinggal Tellem dan budaya Dogon dengan tradisi kuno dan ritual, seni budaya dan cerita rakyat.
Seni Patung Suku Tellem |
Awal mula pengetahuan rahasia mereka terkuak, dimulai ketika seorang ahli Antropologi dari Prancis menghabiskan 16 tahun dari masa hidupnya untuk mempelajari kebudayaan Suku Dogon.
Marcel Griaule adalah ahli antropologi berkebangsaan Prancis yang menghabiskan 19 tahun untuk mempelajari kebudayaan Afrika. Dari 19 tahun tersebut, 16 tahun di antaranya digunakan untuk mempelajari secara khusus tentang kebudayaan suku Dogon. Dari sinilah misteri tentang secret knowledge of Dogon’s mulai lebih dipertanyakan publik.
Pengetahuan Rahasia Suku Dogon
Tepat pada tahun 1947 ketika Marcel telah 16 tahun berada di tengah-tengah suku Dogon, Marcel didekati oleh para tetua-tetua suku. Para tetua-tetua suku kemudian mengatakan kepadanya jika mereka akan menceritakan kepadanya tentang pengetahuan rahasia suku Dogon.
Pengetahuan yang bahkan oleh sebagaian besar masyarakat suku Dogon tidak tahu. Mereka menganggap Marcel telah terlalu lama menaruh minat terhadap mereka, sehingga mereka merasa layak untuk memberikan penghormatan kepada Marcel dengan menceritakan sesuatu dari suku mereka yang sangt rahasia.
Pada hari itu juga adalah pertama kali suku Dogon menceritakan pengetahuan rahasia mereka kepada orang luar dengan cara yang sudah menjadi tradisi mereka secara turun-temurun dari generasi ke generasi mereka. Menceritakan semua pengetahuan tentang alam, suku, bahkan kepercayaan mereka secara lisan, tidak ada surat-surat kuno untuk dibacakan, hanya secara lisan.
Tepat pada tahun 1947 ketika Marcel telah 16 tahun berada di tengah-tengah suku Dogon, Marcel didekati oleh para tetua-tetua suku. Para tetua-tetua suku kemudian mengatakan kepadanya jika mereka akan menceritakan kepadanya tentang pengetahuan rahasia suku Dogon.
Pengetahuan yang bahkan oleh sebagaian besar masyarakat suku Dogon tidak tahu. Mereka menganggap Marcel telah terlalu lama menaruh minat terhadap mereka, sehingga mereka merasa layak untuk memberikan penghormatan kepada Marcel dengan menceritakan sesuatu dari suku mereka yang sangt rahasia.
Pada hari itu juga adalah pertama kali suku Dogon menceritakan pengetahuan rahasia mereka kepada orang luar dengan cara yang sudah menjadi tradisi mereka secara turun-temurun dari generasi ke generasi mereka. Menceritakan semua pengetahuan tentang alam, suku, bahkan kepercayaan mereka secara lisan, tidak ada surat-surat kuno untuk dibacakan, hanya secara lisan.
Cincin Saturnus
Dari semua hal yang diceritakan para tetua suku Dogon kepada mereka, salah satu hal yang paling menarik adalah pengetahuan mereka tentang kosmologi. Mereka menceritakan bahwa permukaan bulan sungguh kering dan tandus, menceritakan tentang Saturnus sebagai planet yang memiliki cincin, menceritakan tentang Jupiter (yang mereka sebut Dana Tolo) sebagai planet yang memiliki empat bulan (satelit) besar.
Dari semua hal yang diceritakan para tetua suku Dogon kepada mereka, salah satu hal yang paling menarik adalah pengetahuan mereka tentang kosmologi. Mereka menceritakan bahwa permukaan bulan sungguh kering dan tandus, menceritakan tentang Saturnus sebagai planet yang memiliki cincin, menceritakan tentang Jupiter (yang mereka sebut Dana Tolo) sebagai planet yang memiliki empat bulan (satelit) besar.
Saturnus bercincin telah diketahui suku Dogon ratusan tahun yg lalu
Mereka juga sudah tahu jika galaksi kita, galaksi Bima Sakti adalah galaksi bintang yang berbentuk spiral, dan mereka juga sudah tahu jika planet-planet dalam galaksi ini bergerak dalam orbit elips mengelilingi matahari.
Dari kisah inilah juga diketahui jika suku Dogon memiliki penghormatan khusus untuk bintang Sirius. Mereka tahu jika bintang yang selalu bersinar paling terang di malam hari ini sebenarnya bukan hanya satu, tetapi terdiri dari 2 bintang kembar.
Mereka juga sudah tahu jika galaksi kita, galaksi Bima Sakti adalah galaksi bintang yang berbentuk spiral, dan mereka juga sudah tahu jika planet-planet dalam galaksi ini bergerak dalam orbit elips mengelilingi matahari.
Dari kisah inilah juga diketahui jika suku Dogon memiliki penghormatan khusus untuk bintang Sirius. Mereka tahu jika bintang yang selalu bersinar paling terang di malam hari ini sebenarnya bukan hanya satu, tetapi terdiri dari 2 bintang kembar.
Mereka kemudian melanjutkan deskripsi mereka tentang bintang sirius dengan panjang lebar. Bintang paling terang yang biasa kita lihat adalah bintang Sirius A, merupakan bintang paling besar sekaligus yang paling terang dari 2 bintang kembar tersebut, yang disebut suku Dogon sebagai ’Sigi Tolo’.
Bintang sirius A ini diorbit oleh bintang yang lebih kecil dari sirius A, sirius B yang oleh suku Dogon disebut Po Tolo atau juga dikenal degan Digitaria. Suku Dogon percaya jika bintang kecil ini adalah benda yang paling berat di alam semesta karena terbuat dari sebuah bahan metal yang mereka sebut Sagala.
Bintang Po Tolo ini akan mengorbit Sigi Tolo setiap 50 tahun dalam sebuah orbit elips. Suku Dogon juga mengklaim jika ada bintang ketiga dalam sistem bintang ini yaitu, emme ya, yang berarti matahari para wanita.
Bintang ini dideskripsikan sebagai bintang yang memiliki berat 4 kali lebih ringan daripada Po Tolo, bergerak ke arah yang sama di dekat Sigi Tolo tapi dengan orbit yang lebih besar. Emme ya dikatakan memiliki satelit atau planet sendiri yang disebut Goatherd (gembala kambing) atau the star of women (bintang para wanita).
Semua ini tergambar dalam topeng sigui tua yang berumur 400 tahun yang mewakili kosmologi. Semua pengetahuan di atas dideskripsikan dari pengetahuan rahasia suku Dogon kepada Marcel.
Mereka mengklaim semua pengetahuan di atas adalah pengetahuan turun-temurun. Mereka percaya bahwa semua pengetahuan di atas berawal ketika sekitar 5.000 tahun lalu, sebuah kapal dewa datang bersamaan dengan munculnya api dan guntur.
Bintang Po Tolo ini akan mengorbit Sigi Tolo setiap 50 tahun dalam sebuah orbit elips. Suku Dogon juga mengklaim jika ada bintang ketiga dalam sistem bintang ini yaitu, emme ya, yang berarti matahari para wanita.
Bintang ini dideskripsikan sebagai bintang yang memiliki berat 4 kali lebih ringan daripada Po Tolo, bergerak ke arah yang sama di dekat Sigi Tolo tapi dengan orbit yang lebih besar. Emme ya dikatakan memiliki satelit atau planet sendiri yang disebut Goatherd (gembala kambing) atau the star of women (bintang para wanita).
Semua ini tergambar dalam topeng sigui tua yang berumur 400 tahun yang mewakili kosmologi. Semua pengetahuan di atas dideskripsikan dari pengetahuan rahasia suku Dogon kepada Marcel.
Mereka mengklaim semua pengetahuan di atas adalah pengetahuan turun-temurun. Mereka percaya bahwa semua pengetahuan di atas berawal ketika sekitar 5.000 tahun lalu, sebuah kapal dewa datang bersamaan dengan munculnya api dan guntur.
Kapal itu membawa para Nommo, dewa yang digambarkan bisa hidup di darat dan air dan berwujud setengah ikan. Para Nommo inilah yang dipercaya para tetua suku Dogon telah mendirikan peradaban suku Dogon sekaligus mewarisi pengetahuan tentang kosmologi di atas dan mengenai surga.
Makalah Marcel Griaule mengenai Dogon yang ditulis bersama rekannya, Germaine Dieterlen, dipublikasikan pada tahun 1950. Makalah itu disebut A Sudanese Sirius System.
Marcel kemudian meninggal di Paris pada tahun 1956 karena serangan jantung. Ketika Marcel Griaule meninggal, suku Dogon juga mengadakan upacara khusus bagi orang mati sebagai tanda penghargaan yang tertinggi bagi pria ini dari suku Dogon. Pada tahun 1965 kemudian, sebuah buku mengenai Dogon oleh Marcel dan Dieterlen diterbitkan. Buku tersebut dinamakan Le Renard Pale atauThe Pale Fox.
Robert Temple merupakan salah satu anggota dari Royal Astronomical Society sekaligus penulis buku. Pada tahun 1966, Robert Temple mempelajari buku dari Marcel Griaule dan Germaine Dieterlen, le Renard Pale.
Robert kemudian menjadi lebih penasaran tentang bagaimana mungkin suku Dogon yang terisolasi ini bisa mengetahui tentang bintang sirius B yang tidak terlihat oleh mata telanjang serta sistem bintang sirius itu sendiri tanpa teleskop.
Robert Temple kemudian melakukan inestigasinya untuk menelusuri kemungkinan lain jika pengetahuan mereka telah diwarisi oleh peradaban suku lain. Robert Temple akhirnya menuangkan kesimpulannya bahwa suku Dogon mungkin telah didatangi oleh para alien pada masa dahulu.
Makalah Marcel Griaule mengenai Dogon yang ditulis bersama rekannya, Germaine Dieterlen, dipublikasikan pada tahun 1950. Makalah itu disebut A Sudanese Sirius System.
Marcel kemudian meninggal di Paris pada tahun 1956 karena serangan jantung. Ketika Marcel Griaule meninggal, suku Dogon juga mengadakan upacara khusus bagi orang mati sebagai tanda penghargaan yang tertinggi bagi pria ini dari suku Dogon. Pada tahun 1965 kemudian, sebuah buku mengenai Dogon oleh Marcel dan Dieterlen diterbitkan. Buku tersebut dinamakan Le Renard Pale atauThe Pale Fox.
Robert Temple merupakan salah satu anggota dari Royal Astronomical Society sekaligus penulis buku. Pada tahun 1966, Robert Temple mempelajari buku dari Marcel Griaule dan Germaine Dieterlen, le Renard Pale.
Robert kemudian menjadi lebih penasaran tentang bagaimana mungkin suku Dogon yang terisolasi ini bisa mengetahui tentang bintang sirius B yang tidak terlihat oleh mata telanjang serta sistem bintang sirius itu sendiri tanpa teleskop.
Robert Temple kemudian melakukan inestigasinya untuk menelusuri kemungkinan lain jika pengetahuan mereka telah diwarisi oleh peradaban suku lain. Robert Temple akhirnya menuangkan kesimpulannya bahwa suku Dogon mungkin telah didatangi oleh para alien pada masa dahulu.
Jadi, apakah para juragan percaya dengan kunjungan para Alien kepada suku Tallem dan Dogon? :D
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon